BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Menurut Departemen
Perindustrian dan perdagangan, pengusaha kecil dan menengah adalah kelompok
industri modern, industri tradisional, dan industri kerajinan, yang mempunyai
investasi, modal untuk mesin-mesin dan peralatan sebesar Rp 70 juta ke bawah
dengan resiko investasi modal/tenaga kerja Rp 625.000 ke bawah dan usahanya
dimiliki warga Negara Indonesia.
Banyak terdapat berbagai contoh usaha kecil diantaranya bentuk
usaha dalam bidang kuliner. Karena sebagai manusia banyak kebutuhan pokok
yang harus kita penuhi untuk menunnjang hidup kita. Salah satu kebutuhan adalah
kebutuhan pangan yang tidak bisa lepas dari kebutuhan biologis kita sebagai
manusia. Dalam lingkupnya makanan dapat terbagi pada beberapa jenis
makanan, yang tidajk kalah populernya adalah makanan ringan,atau kudapan.
Terdapat
berbagai jenis makanan ringan mulai dari yang buatan pabrik-pabrik besar yang
saat ini di gemari oleh anak-anak, hingga makanan penutup berupa kue-kue lezat
seperti desert atau makanan penutup pada restoran mahal. Namun ada satu yang
tidak kalah di sukai pada segmen dan level tertentu yang mempunyai cita rasa
dan bentuk unik dari dahulu hingga saat persaingan bebas saat ini yaitu tape
ketan khas Kuningan
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan
tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti ketan hitam atu putih yang setelah jadi disebut
"tapai pulut" atau "tapai ketan".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganismeSaccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis
fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae.
seperti umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol,
dan memiliki tekstur lengket.
B.
Rumusan Masalah
A.
Bagaimana Latar Belakang Perusahaan?
B.
Apa Jenis Usaha Yang didirikan?
C.
Bagaimana Struktur Organisasi Perusahaan?
D.
Bagaiman Sistem Permodalan Perusahaan?
E.
Bagaiman Sistem Tenaga Kerja dan Pengupahan
Perusahaan?
F. Bagaiman
Proses Pembuatan Tape Ketan ?
G.
Bagaimana Hasil Produksi dan Kapasitas
Produksi Perusahaan?
H.
Bagaiman Teknik Pemasaran dan Promosi
Perusahaan?
I.
Apa saja Hambatan Perusahaan dan Bagaimana Cara
Mengatasi?
J.
Adakah
Persaingan dalam Perusahaan?
C.
Tujuan
A.
Mengetahui
latar belakang perusahaan
B.
Mengetahui
jenis usaha yang didirikan Perusahaan
C.
Mengetahui
struktur organisasi dalam perusahaan
D.
Mengetahui
sistem permodalan perusahaan
E.
Mengetahui
sistem tenaga perusahaan dan pengupahan perusahaan
F.
Mengetahui
proses Pembuatan Tape Ketan
G.
Mengetahui
hasil produksi dan kapasitas produksi
H.
Mengetahui
teknik pemasaran dan promosi perusahaan
I.
Mengetahui
hambatan perusahaan dan cara mengatasinya
J.
Mengetahui
persaingan dalam perusahaan
BAB II
PEMBAHASAAN
A.
Latar belakang Perusahaan
Pada awal tahun
2003 Bapak Nana Suhana dengan Ibu Sukesih mempunyai inisiatif untuk mendirikan
sebuah home industri Tape Ketan yang diberi nama ‘’BINANGKIT’’, perusahaan tersebut memilih nama Binangkit karena sebagai
pengharapan agar perusahaan terus
bangkit dan maju. Perusahaan ini beralamat didesa Tarik Kolot, Rt/Rw 006/002,
Dusun 2,Kec. Cibeureum, Kab. Kuningan-Jawa Barat. Dan Perusahaan ini juga sudah
memiliki badan hukum Dep. Kes. RI. SP. No.: 629/10.13/2005 dan SIUP : 743/10-18/PK/B/XI/2006-TDP. 101755208872
Sebelum mendirikan usaha tape ketan
Ibu Sukaesih pernah usaha menjahit dan membuat kripik, tetapi usahanya
kurang membuahkan hasil karena tidak banyak diminati oleh konsumen. Tapi beliau
tidak pernah putus asa, dan beliau mulai
merintis usaha tape ketan dengan modal 25 kilogram beras ketan, Ibu
Sukaesih memulai usaha pembuatan tape ketan dirumahnya dan hanya baru dijual
didaerah sekitarnya saja. Namun seiring waktu dengan Kerjakeras yang dibarengi
ketekunan akhirnya usaha ibu sukaesih berhasil dan banyak diminati oleh banyak
konsumen
B.
Jenis Usaha
Usaha yang
dikembangkan oleh Ibu Sukaesih bergerak pada bidang makanan yaitu tape ketan,
tape ketan ini adalah salah satu makanan khas Kabupaten Kuningan yang begitu
banyak digemari oleh para konsumen, karena rasanya yang lezat dan pas sebagai
makanan cemilan atau kudapan.
C.
Struktur
Organisasi
Perusahaan ini memilki pemimpin yang baik
dalam pengaturannya terhadap karyawannya, hanya saja untuk struktur organisasi
pemilki perusahaan menggunakan sistem kepercayaan terhadap keluarganya sendiri.
Walaupun demikian pemilik perusahaan baik dalam mengontrol
karyawan, memberikan pengarahan, telah dilakukannya secara baik dan bijaksana.
Teguran langsung jika ada masalah dalam hal produksi atau kesalahan teknis, dan
membimbingnya dengan telaten.
D.
Permodalan
Modal pertama
kali itu sebesar Rp. 1,5 juta dari pemberdayaan perempuan, kemudian dari koperasi,
beliau mendapatkan bantuan modal dan pembinaan dalam hal cara pemasaran dan
mengembangkan kualitas produk, termasuk bantuan peralatan yang diperlukan dari
badan koperasi didaerahnya. Ia
mendapatkan pinjaman modal dari koperasi sekitar Rp 10 juta dan
digunakan untuk menambah modal untuk mengantisipasi pesanan yang terus
meningkat. Seiring usahanya yang terus berkembang, ibu Sukaesih setiap tahun
menambah permodalan usahanya. Dan terakhir ia mendapatkan bantuan pinjaman
modal dari BJB sebanyak Rp 100 juta yang digunakan untuk menambah modal untuk
memperluas pemasaran dan menyiapkan stok menjelang lebaran
E.
Tenaga Kerja
dan Pengupahan
Tenaga kerja yang terdapat dalam perushaan ini berjumlah 30 karyawan inti
yaitu 4 karyawan laki-laki dan 26 karyawan perempuan. jika hari raya atau saat pesanan meningkat,
pekerja terkadang melebihi dari jumlah biasanya.
Perusahaan telah baik dalam penempatan kerja
dan pembagian kerja untuk karyawan, memilih mereka sesuai dengan kemampuannya
dan menepatkannya sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan, seperti
tenaga yang lebih besar di berikan kepada karyawan laki-laki.
Bidang tugas kepegawaian yang ada dalam
perusahaan ini, tidak terlalu banyak karena produksinya tidak terlalu rumit,
sehingga perusahaan pun membagi tugas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hanya saja kekurangnnya, tidak menentukan secara detail karyawan yang
dibutuhkan dalam bidang-bidang tertentu.
Bidang Tugas Kepegawaian :
·
Pencucian
awal : 4 orang laki-laki
·
Pembuatan,
pengemasan, dan pemasaran: dilakukan bersama-sama oleh Sistem Pemberian Upah
Sistem yang digunakan perusahaan yaitu sistem upah borongan yaitu 25 kg/ perorang, namun pendapat saya sistem ini memang memiliki kelebihan serta
kekurangannya. Kelebihannya seperti peningkatan produksi yang dibuat oleh
karyawan lebih banyak dibanding biasanya, hal itu membuant upah mereka
bertambah, namun kekurangnnya jika karyawan tersebut tidak dapat menyelesaikan
pekerjaannya maka upah pun akan berkurang dan itu akan berakibat pada ekonomi
karyawan padahal tunjangan pegawai yang dibutuhkan dalam keluarganya mungkin
saja lebih besar sehingga tidak akan mensejahterakan para karyawan.
Sistem kerja
Sistem kerja yang dipakai yaitu shif, dan keuntungan memlih shif ini sangat
baik agar tidak terlalu melelahkan para karyawan, sehingga pekerjaan pun
terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya.
Sistem Evaluasi
Kerja
Evalusi yang diberikan dari pihak perusahan ternyata kurang
kondusif dan tidak diprogramkan secara khusus. Pihak perusahaan hanya
menerapakn evaluasi langsung jika ada masalah, seperti saat kerjaan ada yang
salah, atau ada keluhan dari pelanggan maka pimpinan langsung menegurnya dan
memperbaikinya ditempat kerja, dan hal itu menurut saya kurang kondusif walupun
bagus masalah mungkin akan cepat teratasi, namun harusnya mereka dikumpulkan
terlebih dahulu agar terjadi pemecahan masalah yang baik dan mencapai mufakat.
Dan pastinya akan lebih difahami oleh para karyawan karena pengarahan akan
terjadi lebih adil dan tenang.
F. Proses Pembuatan Tape Ketan
Bahan :
1. beras
ketan putih
2. air
panas
3. gula
pasir
4. Ragi
5. daun
jambu
Bahan
Penunjang :
1. Daun
Katuk (untuk pewarna hijau)
2. Lengkuas
(untuk campuran warna)
3. Ember
plastik (untuk pengemasan)
Peralatan
yang digunakan :
1.
Dandang soblok
2.
Baskom
3.
Entong (pengaduk)
4.
Cobek + layah (bhs. Jawa)
5.
Nyiru/tampah/tampir
6.
Kompor / hawu
7. Alat bantu; kipas angin dan plastik
Proses Pembuatan
1.
Beras
ketan dicuci bersih, lalu di kukus sampai keluar asap, setelah keluar asap
dituangkan ke dalam wadah/baskom, kemudian di beri air mendidih dan diberi
warna dan sari daun katuk dan lengkuas(di aroni), kemudian biarkan sampai nengembang.
|
2.
Kukus kembali dalam dandang panas
selama 30 menit hingga matang, angkat. Tuang ketan di atas tampah bersih dan
kemudian diratakan. Biarkan dingin.
|
3.
Hasil
adonan yang telah mengembang kemudian dikukus kembali sampai matang, kemudian
diangkat dan dinginkan. Setelah dingin diberi ragi lumuri sampai semua
terlumuri.
4.
Ketan
yang telah diberi ragi dibuat bulat-bulat lalu bungkus dengan daun jambu air
yang telah dikukus lalu susun ke dalam ember plastik tutup tunggu 3 hari,
setelah tiga hari Tape Ketan siap dimakan dan dipasarkan.
G.
Hasil
Produksi dan Kapasitas Produksi
Perusahaan ini memproduksi tiap harinya 150-200 Ember, namun jika
ada pesanan meningkat seperti hari-hari besar diantaranya hari lebaran dan
tahun baru produksi pun lebih dari biasanya, dan itu sudah menunjukan bahwa
perusahaan ini sangat baik dalam memperkirakan kebutuhan pelanggan. Ketersedian
produk yang lebih hanya ada dalam waktu-waktu tertentu dan jika pesanan
meningkat, sehingga produk tidak akan sampai terjual dengan sia-sia, semuanya
terjual dengan baik dan tidak menyisakan produk di perusahaan.
Perusahaan ini menghasilakn tape ketan dalam berbagai kemasan
diantaranya:
Nama
|
Isi
|
Harga
|
1.
Ember Kecil
|
80
|
Rp.45000
|
2.
Ember
Besar
|
100
|
Rp.50000
|
3.
Mika Plastik
|
50
|
Rp.30000
|
4.
Toples Tupperware
|
30
|
Rp.20000
|
5.
Plastik Packs
|
16
|
Rp.9000
|
H.
Teknik
Pemasaran dan Promosi
Daerah
pemasaran hasil produksi tape ketan Binangkit’’ meliputi wilayah Kuningan
dengan cara menitipkan tape ketan tersebut ke toko-toko yang menjual oleh-oleh
Khas Kuningan. Tetapi tidak hanya wilayah kuningan pemasaraan pun dilakukan
diluar daerah kuningan seperti Cirebon, Jakarta, Purwakerto, dan Pekalongan,
dan dapat menerima pesanan langsung.
Seperti halnya hari -hari besar Islam banyak pelanggan dari Jakarta yang
memesan langsung Tape Ketan ini dan dikirim dengan cara Paket.
I.
Hambatan
Perusahaan dan Cara Mengatasi
·
Hambatan
Kendala atau
masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan Tape Ketan dalam pembuatan tape ketan terletak pada
bahan baku yaitu beras ketan dan daun jambu. Untuk hasil tape ketan yang bagus
harus dengan bahan baku beras ketan yang bagus pula, dengan semakin
meningkatnya pesanan, maka semakin banyak beras ketan yang dibutuhkan.
Begitupun dengan daun jambu perusahaan akan kesulitan mencari daun jambu kalau
musim kemarau datang, dan pesanan sedang meningkat.
·
Cara Mengatasi
Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya begitulah kata
pepatah. Banyaknya pesanan yang kian hari kian meningkat membuat ibu Sukesih kesulitan
mencari beras ketan sebagai bahan baku yang kualitas tinggi dan daun jambu
untuk pembungkus. Tetapi beliau tidak pernah putus asa untuk mencari jalan
keluarnya. Dan pada akhirnya beliau bekerja sama dengan para petani-petani desa
untuk menanam padi ketan dan budidaya tanaman jambu, sehingga hambatan-hambatan
itu bisa diminimalisir. Dan ketika didesanya belum panen pagi ketan beliau juga
memasok beras ketan dari luar daerah yaitu daerah Subang.
J.
Persaingan
Persaingan di
kota Kuningan sendiri cukup lumayan ketat, karena cukup baanyak pengusaha tape
ketan didaerah kuningan, tetapi ibu sukesih tidak pernah menganggap yang lain
itu sebagai saingan, karena menurut beliau perusahaan yang satu dengan yang
lainnya sudah mempunyai langganannya masing-masing. Hanya saja untuk mengatasi
agar tidak mengecewakan pelanggan beliau selalu menjaga dari segi kualitas
bahan baku dan rasa dari tape ketan itu sendri.
K.
Kesimpulan
Dalam
mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan telapak tangan, diperlukan
bekal ilmu dan keterampilan (skill) yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan
oleh Ibu Sukesih, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi
tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga
apa yang dicita-citakan akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya
semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan usaha yang maksimal dengan
ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak singkat(tidak instan)
Dan ada banyak
hal yang menarik yang dapat menjadi pembelanjaran bagi yang ingin melakukan
wirausaha. Antara lain untuk memulai usaha tidak perlu dengan modal yang besar,
Ibu Sukaesih memulai usahanya hanya dengan 25 kg ketan, tetapi dengan kerja
keras dan ketekunannya usahanya terus berkembang hingga saat sekarang telah
mencapai 5 kuintal beras ketan per hari, bahkan bisa mencapai 1 ton per hari
pada saat menjelang lebaran.
Setelah
mengadakan penelitian di perusahaan Tape Ketan Binangkit perusahaan tersebut
saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya
pesanan bukan hanya di wilayah Kuningan saja tetapi dari luar Kota Kuningan..
Karena itu tape ketan yang rasanya manis sangat cocok untuk cemilan atau
kudapan tak heran jika banyak penggembar atau pelanggan yang banyak membeli.
Lampiran Penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar