Senin, 20 Mei 2013

Bingkai Kehidupan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
 Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan, pengusaha kecil dan menengah adalah kelompok industri modern, industri tradisional, dan industri kerajinan, yang mempunyai investasi, modal untuk mesin-mesin dan peralatan sebesar Rp 70 juta ke bawah dengan resiko investasi modal/tenaga kerja Rp 625.000 ke bawah dan usahanya dimiliki warga Negara Indonesia. 
Banyak terdapat berbagai contoh usaha kecil diantaranya bentuk usaha dalam bidang kuliner. Karena sebagai manusia banyak kebutuhan pokok yang harus kita penuhi untuk menunnjang hidup kita. Salah satu kebutuhan adalah kebutuhan pangan yang tidak bisa lepas dari kebutuhan biologis kita sebagai manusia. Dalam lingkupnya makanan dapat terbagi pada beberapa jenis makanan, yang tidajk kalah populernya adalah makanan ringan,atau kudapan.
Terdapat berbagai jenis makanan ringan mulai dari yang buatan pabrik-pabrik besar yang saat ini di gemari oleh anak-anak, hingga makanan penutup berupa kue-kue lezat seperti desert atau makanan penutup pada restoran mahal. Namun ada satu yang tidak kalah di sukai pada segmen dan level tertentu yang mempunyai cita rasa dan bentuk unik dari dahulu hingga saat persaingan bebas saat ini yaitu tape ketan khas Kuningan
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti ketan hitam atu putih yang setelah jadi disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganismeSaccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae. seperti umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.


B.     Rumusan Masalah
A.    Bagaimana Latar Belakang Perusahaan?
B.     Apa Jenis Usaha Yang didirikan?
C.     Bagaimana Struktur Organisasi Perusahaan?
D.    Bagaiman Sistem Permodalan Perusahaan?
E.     Bagaiman Sistem Tenaga Kerja dan Pengupahan Perusahaan?
F.      Bagaiman Proses Pembuatan Tape Ketan ?
G.    Bagaimana Hasil Produksi  dan Kapasitas Produksi Perusahaan?
H.    Bagaiman Teknik Pemasaran dan Promosi Perusahaan?
I.       Apa saja Hambatan Perusahaan dan Bagaimana Cara Mengatasi?
J.       Adakah Persaingan dalam Perusahaan?
C.    Tujuan
A.    Mengetahui latar belakang perusahaan
B.     Mengetahui jenis usaha yang didirikan Perusahaan
C.     Mengetahui struktur organisasi dalam perusahaan
D.    Mengetahui sistem permodalan perusahaan
E.     Mengetahui sistem tenaga perusahaan dan pengupahan perusahaan
F.      Mengetahui proses Pembuatan Tape Ketan
G.    Mengetahui hasil produksi dan kapasitas produksi
H.    Mengetahui teknik pemasaran dan promosi perusahaan
I.       Mengetahui hambatan perusahaan dan cara mengatasinya
J.       Mengetahui persaingan dalam perusahaan









BAB II
PEMBAHASAAN
A.    Latar belakang Perusahaan
Pada awal tahun 2003 Bapak Nana Suhana dengan Ibu Sukesih mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home industri Tape Ketan yang diberi nama ‘’BINANGKIT’’, perusahaan tersebut memilih nama Binangkit karena sebagai pengharapan  agar perusahaan terus bangkit dan maju. Perusahaan ini beralamat didesa Tarik Kolot, Rt/Rw 006/002, Dusun 2,Kec. Cibeureum, Kab. Kuningan-Jawa Barat. Dan Perusahaan ini juga sudah memiliki badan hukum Dep. Kes. RI. SP. No.: 629/10.13/2005 dan SIUP :  743/10-18/PK/B/XI/2006-TDP. 101755208872
Sebelum mendirikan usaha tape ketan  Ibu Sukaesih pernah usaha menjahit dan membuat kripik, tetapi usahanya kurang membuahkan hasil karena tidak banyak diminati oleh konsumen. Tapi beliau tidak pernah putus asa, dan beliau  mulai merintis usaha tape ketan dengan modal 25 kilogram beras ketan, Ibu Sukaesih memulai usaha pembuatan tape ketan dirumahnya dan hanya baru dijual didaerah sekitarnya saja. Namun seiring waktu dengan Kerjakeras yang dibarengi ketekunan akhirnya usaha ibu sukaesih berhasil dan banyak diminati oleh banyak konsumen
B.     Jenis Usaha
Usaha yang dikembangkan oleh Ibu Sukaesih bergerak pada bidang makanan yaitu tape ketan, tape ketan ini adalah salah satu makanan khas Kabupaten Kuningan yang begitu banyak digemari oleh para konsumen, karena rasanya yang lezat dan pas sebagai makanan cemilan atau kudapan.
C.    Struktur Organisasi

Perusahaan ini memilki pemimpin yang baik dalam pengaturannya terhadap karyawannya, hanya saja untuk struktur organisasi pemilki perusahaan menggunakan sistem kepercayaan terhadap keluarganya sendiri. Walaupun demikian pemilik perusahaan baik dalam mengontrol karyawan, memberikan pengarahan, telah dilakukannya secara baik dan bijaksana. Teguran langsung jika ada masalah dalam hal produksi atau kesalahan teknis, dan membimbingnya dengan telaten.
D.    Permodalan
Modal pertama kali itu sebesar Rp. 1,5 juta dari pemberdayaan perempuan, kemudian dari koperasi, beliau mendapatkan bantuan modal dan pembinaan dalam hal cara pemasaran dan mengembangkan kualitas produk, termasuk bantuan peralatan yang diperlukan dari badan koperasi didaerahnya. Ia  mendapatkan pinjaman modal dari koperasi sekitar Rp 10 juta dan digunakan untuk menambah modal untuk mengantisipasi pesanan yang terus meningkat. Seiring usahanya yang terus berkembang, ibu Sukaesih setiap tahun menambah permodalan usahanya. Dan terakhir ia mendapatkan bantuan pinjaman modal dari BJB sebanyak Rp 100 juta yang digunakan untuk menambah modal untuk memperluas pemasaran dan menyiapkan stok menjelang lebaran
E.     Tenaga Kerja dan Pengupahan
Tenaga kerja yang terdapat dalam perushaan ini berjumlah 30 karyawan inti yaitu 4 karyawan laki-laki dan 26 karyawan perempuan. jika hari raya atau saat pesanan meningkat, pekerja terkadang melebihi dari jumlah biasanya.
Perusahaan telah baik dalam penempatan kerja dan pembagian kerja untuk karyawan, memilih mereka sesuai dengan kemampuannya dan menepatkannya sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan, seperti tenaga yang lebih besar di berikan kepada karyawan laki-laki.
Bidang tugas kepegawaian yang ada dalam perusahaan ini, tidak terlalu banyak karena produksinya tidak terlalu rumit, sehingga perusahaan pun membagi tugas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hanya saja kekurangnnya, tidak menentukan secara detail karyawan yang dibutuhkan dalam bidang-bidang tertentu. 
Bidang Tugas Kepegawaian   :
·         Pencucian awal : 4 orang laki-laki
·         Pembuatan, pengemasan, dan pemasaran: dilakukan bersama-sama oleh Sistem Pemberian Upah
Sistem yang digunakan perusahaan yaitu sistem upah borongan yaitu 25 kg/ perorang, namun pendapat saya sistem ini memang memiliki kelebihan serta kekurangannya. Kelebihannya seperti peningkatan produksi yang dibuat oleh karyawan lebih banyak dibanding biasanya, hal itu membuant upah mereka bertambah, namun kekurangnnya jika karyawan tersebut tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya maka upah pun akan berkurang dan itu akan berakibat pada ekonomi karyawan padahal tunjangan pegawai yang dibutuhkan dalam keluarganya mungkin saja lebih besar sehingga tidak akan mensejahterakan para karyawan.  
Sistem kerja
Sistem kerja yang dipakai yaitu shif, dan keuntungan memlih shif ini sangat baik agar tidak terlalu melelahkan para karyawan, sehingga pekerjaan pun terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya.
Sistem Evaluasi Kerja
Evalusi yang diberikan dari pihak perusahan ternyata kurang kondusif dan tidak diprogramkan secara khusus. Pihak perusahaan hanya menerapakn evaluasi langsung jika ada masalah, seperti saat kerjaan ada yang salah, atau ada keluhan dari pelanggan maka pimpinan langsung menegurnya dan memperbaikinya ditempat kerja, dan hal itu menurut saya kurang kondusif walupun bagus masalah mungkin akan cepat teratasi, namun harusnya mereka dikumpulkan terlebih dahulu agar terjadi pemecahan masalah yang baik dan mencapai mufakat. Dan pastinya akan lebih difahami oleh para karyawan karena pengarahan akan terjadi lebih adil dan tenang. 
F.     Proses Pembuatan Tape Ketan 
Bahan :
1.      beras ketan putih
2.      air panas
3.      gula pasir
4.      Ragi
5.      daun jambu
Bahan Penunjang :
1.      Daun Katuk (untuk pewarna hijau)
2.      Lengkuas (untuk campuran warna)
3.      Ember plastik (untuk pengemasan)
Peralatan yang digunakan :
1.      Dandang soblok
2.      Baskom
3.      Entong (pengaduk)
4.      Cobek + layah (bhs. Jawa)
5.      Nyiru/tampah/tampir
6.      Kompor / hawu
7.      Alat bantu; kipas angin dan plastik
Proses Pembuatan
1.      Beras ketan dicuci bersih, lalu di kukus sampai keluar asap, setelah keluar asap dituangkan ke dalam wadah/baskom, kemudian di beri air mendidih dan diberi warna dan sari daun katuk dan lengkuas(di aroni), kemudian biarkan sampai nengembang.

2.      Kukus kembali dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang, angkat. Tuang ketan di atas tampah bersih dan kemudian  diratakan. Biarkan dingin.
3.      Hasil adonan yang telah mengembang kemudian dikukus kembali sampai matang, kemudian diangkat dan dinginkan. Setelah dingin diberi ragi lumuri sampai semua terlumuri.
4.      Ketan yang telah diberi ragi dibuat bulat-bulat lalu bungkus dengan daun jambu air yang telah dikukus lalu susun ke dalam ember plastik tutup tunggu 3 hari, setelah tiga hari Tape Ketan siap dimakan dan dipasarkan.


G.    Hasil Produksi  dan Kapasitas Produksi
Perusahaan ini memproduksi tiap harinya 150-200 Ember, namun jika ada pesanan meningkat seperti hari-hari besar diantaranya hari lebaran dan tahun baru produksi pun lebih dari biasanya, dan itu sudah menunjukan bahwa perusahaan ini sangat baik dalam memperkirakan kebutuhan pelanggan. Ketersedian produk yang lebih hanya ada dalam waktu-waktu tertentu dan jika pesanan meningkat, sehingga produk tidak akan sampai terjual dengan sia-sia, semuanya terjual dengan baik dan tidak menyisakan produk di perusahaan.
Perusahaan ini menghasilakn tape ketan dalam berbagai kemasan diantaranya:
Nama
Isi
Harga
1.      Ember Kecil
80
Rp.45000
2.      Ember Besar
100
Rp.50000
3.      Mika Plastik
50
Rp.30000
4.      Toples Tupperware
30
Rp.20000
5.      Plastik Packs
16
Rp.9000
H.    Teknik Pemasaran dan Promosi
Daerah pemasaran hasil produksi tape ketan Binangkit’’ meliputi wilayah Kuningan dengan cara menitipkan tape ketan tersebut ke toko-toko yang menjual oleh-oleh Khas Kuningan. Tetapi tidak hanya wilayah kuningan pemasaraan pun dilakukan diluar daerah kuningan seperti Cirebon, Jakarta, Purwakerto, dan Pekalongan, dan dapat  menerima pesanan langsung. Seperti halnya hari -hari besar Islam banyak pelanggan dari Jakarta yang memesan langsung Tape Ketan ini dan dikirim dengan cara Paket.
I.       Hambatan Perusahaan dan Cara Mengatasi
·         Hambatan
Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan Tape Ketan  dalam pembuatan tape ketan terletak pada bahan baku yaitu beras ketan dan daun jambu. Untuk hasil tape ketan yang bagus harus dengan bahan baku beras ketan yang bagus pula, dengan semakin meningkatnya pesanan, maka semakin banyak beras ketan yang dibutuhkan. Begitupun dengan daun jambu perusahaan akan kesulitan mencari daun jambu kalau musim kemarau datang, dan pesanan sedang meningkat.
·         Cara Mengatasi
Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya begitulah kata pepatah. Banyaknya pesanan yang kian hari kian meningkat membuat ibu Sukesih kesulitan mencari beras ketan sebagai bahan baku yang kualitas tinggi dan daun jambu untuk pembungkus. Tetapi beliau tidak pernah putus asa untuk mencari jalan keluarnya. Dan pada akhirnya beliau bekerja sama dengan para petani-petani desa untuk menanam padi ketan dan budidaya tanaman jambu, sehingga hambatan-hambatan itu bisa diminimalisir. Dan ketika didesanya belum panen pagi ketan beliau juga memasok beras ketan dari luar daerah yaitu daerah Subang.
J.      Persaingan
Persaingan di kota Kuningan sendiri cukup lumayan ketat, karena cukup baanyak pengusaha tape ketan didaerah kuningan, tetapi ibu sukesih tidak pernah menganggap yang lain itu sebagai saingan, karena menurut beliau perusahaan yang satu dengan yang lainnya sudah mempunyai langganannya masing-masing. Hanya saja untuk mengatasi agar tidak mengecewakan pelanggan beliau selalu menjaga dari segi kualitas bahan baku dan rasa dari tape ketan itu sendri.













K.    Kesimpulan
Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan telapak tangan, diperlukan bekal ilmu dan keterampilan (skill) yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Ibu Sukesih, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak singkat(tidak instan)
Dan ada banyak hal yang menarik yang dapat menjadi pembelanjaran bagi yang ingin melakukan wirausaha. Antara lain untuk memulai usaha tidak perlu dengan modal yang besar, Ibu Sukaesih memulai usahanya hanya dengan 25 kg ketan, tetapi dengan kerja keras dan ketekunannya usahanya terus berkembang hingga saat sekarang telah mencapai 5 kuintal beras ketan per hari, bahkan bisa mencapai 1 ton per hari pada saat menjelang lebaran.
Setelah mengadakan penelitian di perusahaan Tape Ketan Binangkit perusahaan tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Kuningan saja tetapi dari luar Kota Kuningan.. Karena itu tape ketan yang rasanya manis sangat cocok untuk cemilan atau kudapan tak heran jika banyak penggembar atau pelanggan yang banyak membeli.








Lampiran Penelitian











Tidak ada komentar:

Posting Komentar